Selasa, 23 Juli 2013

Terminal Baru Bandara Ngurah Rai Siap Dioperasikan September 2013

Terminal internasional Bandara Ngurah Rai yang baru siap untuk dioperasikan pada September mendatang. Salah satu tujuan pengoperasian terminal tersebut adalah untuk menyambut delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali, Oktober 2013 mendatang.
“September 2013, terminal internasional Ngurah Rai sudah beroperasi, tetapi terminal domestiknya masih menempatitemporary terminal. Kami masih akan merenovasi, dan baru sekitar enam hingga tujuh bulan kemudian terminal bisa digunakan,” kata President Director PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Sutomo, di Jakarta, pekan lalu.

Tommy menjelaskan, pihaknya terus melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan peserta Forum APEC . Persiapan itu di antaranya adalah menambah kapasitas apron private jet. Saat ini, proses konstruksi tersebut masih terus dilakukan. “Pembangunan itu diharapkan bisa menambah kapasitas sekitar 14 tempat parkir pesawat dan targetnya 50% sudah bisa dioperasikan pada Oktober,” jelas Tommy.
Menurut Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Farid Indra Nugraha, pembangunan fisik untuk terminal jet sudah dilakukan. Sedangkan pembangunan taxiway dan pembangunan terminal sudah memasuki tahap kedua. “Untuk apronnya, akan mampu menampung lima pesawat jenis Boeing 737 dan pesawat private jet dalam jumlah lebih banyak. Kami harapkan pembangunan apron selesai pada Oktober dan terminal pada Desember. Tapi untuk sementara, sebelum terminal selesai, kami akan menggunakan terminal umum dulu,” papar Farid.
Sebelumnya Menteri Perhubungan EE Mangindaan menuturkan, agar tidak terjadi kepadatan saat kedatangan tamu negara ke Bali saat KTT APEC, beberapa bandara pendukung lain bakal diberdayakan. Sebanyak tiga bandara yang lokasinya dekat dengan Bali telah disiapkan, yakni Bandara Juanda Surabaya, BIL Lombok, dan Sultan Hasanuddin Makassar. “Ada pesawat yang dipindahkan untuk stand by di Surabaya, Lombok, dan Makassar agar kondisi di Bandara Ngurah Rai bisa longgar,” ujar Mangindaan.
Bandara di Bintan
Sementara itu, Angkasa Pura Airports menerima ajakan investor Singapura untuk membangun bandara baru di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. “Mereka ingin membangun bandara, tetapi mereka membutuhkan partner yang akan mengoperasikannya, sehingga mereka mengajak kami. Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) sudah dilakukan 10 Juli 2013 di Jakarta,” kata Farid.
Farid menuturkan, Angkasa Pura Airports menyambut baik rencana pembangunan bandara di Bintan, mengingat belum ada bandara di sana. Keberadaan bandara tersebut diharapkan dapat memajukan perekonomian di Bintan.
Meskipun penandatanganan MoU sudah dilakukan, lanjut Farid, dirinya masih enggan menjelaskan detail porsi Angkasa Pura Airports untuk bandara tersebut, termasuk perkiraan nilai investasinya. “Kami baru melakukan MoU awal bulan ini, sehingga kami belum sampai menentukan porsi atau nilai investasi. Apalagi, itu semua bergantung dari pihak investor. Saat ini, kami masih concern pada studi kelayakan (feasibility study) dan masterplan-nya,” terang Farid. bumn.go.id