Menjelang libur Hari Raya Lebaran, jumlah penumpang berbagai maskapai penerbangan umumnya mengalami peningkatan. Seperti Garuda Indonesia Airlines yang memperkirakan akan adanya peningkatan jumlah penumpang menjelang libur lebaran antar 10-15 persen.
Namun, hal berbeda diakui oleh Merpati Nusantara Airlines. Direktur Utama MNA, Rudy Setyopurnomo mengatakan melonjaknya jumlah masyarakat yang akan melakukan perpindahan untuk mudik atau sekadar libur Lebaran tidak akan mempengaruhi pendapatan perseroan.
"Ya libur Lebaran kita tidak ada peningkatan. Rute kita kan ke arah timur, jadi tidak ada peningkatan jumlah penumpang kalau Lebaran ini," kata Rudy, saat ditemui di Jakarta, akhir pekan ini.
Dia mengatakan peningkatan jumlah penumpang Merpati hanya terjadi pada saat menjelang Natal. Rudy mengaku meskipun utang Merpati sudah sangat besar dan tidak mungkin bisa diselesaikan oleh direksi mana pun, namun pihaknya tetap berusaha meningkatkan kinerja dan mencicil utang setiap tahun agar utangnya tidak semakin membengkak.
"Utangnya sudah Rp6 triliun, artinya kami menanggung beban sekira Rp1 miliar per hari. Kalau tidak dibayar, ya nambah terus," tuturnya.
Bahkan, perusahaan yang saat ini sedang ditawarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk dibeli investor, masih menargetkan pendapatan sepanjang 2013 ini sebesar Rp3,5 triliun.
Dia menambahkan, selama ini sudah banyak pemerintah daerah di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur, yang menjalin kerjasama dengan Merpati melayani penerbangan di daerahnya.
"Ini sesuai dengan program Merpati untuk melayani penerbangan ke tingkat kabupaten dan kecamatan," ujarnya singkat.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga telah menjalin kerjasama PT Pos Indonesia dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
"Dengan Pos Indonesia kita kerjasama dalam bidang kargo, logistik dan penjualan tiket seluruh Indonesia, sedangkan RNI dalam bidang pengangkutan daging dari Nusa Tenggara Timur," katanya. okezone.com.
