Selasa, 16 Juli 2013

Parkir Bandara Soekarno-Hatta Overkapasitas


Jumlah kendaraan yang parkir di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, saat ini melebihi kapasitas. "Sedang diusahakan solusinya," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura Solusi, perusahaan pengelola parkir Bandara Soekarno-Hatta, Sugiyono, pada Selasa, 16 Juli 2013.

Menurut Sugiyono, empat area parkir yang meliputi terminal 1, 2, 3, dan kargo saat ini sudah tidak bisa lagi menampung kendaraan. "Karena jumlahnya hampir tiga kali lipat dari kapasitas sebenarnya," katanya.


Lahan parkir di terminal 1, misalnya, punya luas 64.490 meter persegi, dengan kapasitas mobil 2.940 unit, sepeda motor 1.400 unit, dan parkir inap 417 unit. Rata-rata produksi mobil per hari 7.482 unit dan produksi sepeda motor 5.126 unit. Terminal 2 kondisinya lebih parah dengan luas 51.538 m2. Sejatinya terminal ini hanya menampung 1.566 unit mobil, 700 unit sepeda motor, dan 200 unit kendaraan yang menginap. Tapi produksi mobil per harinya 11.509 unit dan sepeda motor 5.338 unit.


Terminal 3 dengan luas 19 ribu m2 memiliki kapasitas tampung 392 unit mobil, 312 unit sepeda motor, dan 116 unit kendaraan yang menginap. Jumlah mobil yang masuk per hari 3.384 unit, sementara sepeda motor 946 unit. Begitu juga dengan area parkir di terminal kargo. Dengan luas 9.132 m2, area ini memiliki daya tampung 275 unit mobil dan 527 unit sepeda motor. Namun, mobil yang masuk mencapai 1.387 unit dan sepeda motor 3.178 unit.



Sugiyono mengatakan saat ini sedang dilakukan upaya penambahan kapasitas parkir dengan membangun tempat parkir di dekat tower bandara. "Ini untuk sementara sambil menunggu pembangunan tempat parkir integrated buildingyang menghubungkan antarterminal pada 2014 mendatang," katanya.


General Manager Terminal 2 Syaiful Bahri mengakui masalah parkir yang melebihi kapasitas itu menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalur kedatangan dan keberangkatan terminal 2.


"Meski pintu keluar dan masuk sudah ditambah, tetap saja antrean kendaraan terjadi, apalagi di jam sibuk," katanya. Belakangan, kata Syaiful, pihaknya mengeluarkan kebijakan agar para karyawan perusahaan yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta tidak memarkirkan kendaraan di area parkir terminal. "Parkirnya di tempat lain saja, mengurangi muatan," kata dia. tempo.co